Halo semuanya, saya cuma mau share pengalaman aja. Kata orang sih segala sesuatu yang berlebihan gak baik, walaupun itu hobi sekalipun. Saya cerita ini sekaligus mencari sahabat masa SMA saya yang hilang entah kemana sampai saat ini. kira-kira juragan sekalian ada yang tahu dia dimana atau pernah menjumpai sosok sahabat saya ini.
Kejadian ini terjadi sekitar 4 tahun yang lalu, antara tahun 2004-2006. Namanya Yuda. Sahabat saya dari kelas 1 SMA ini orangnya kurus, tinggi, putih dan tentunya baik. Waktu kelas 2 SMA, waktu itu lagi heboh-hebohnya PS 1 dan PS2, saya dan Yuda sama-sama penggila game, tak pelak hampir tiap pulang sekolah bermain game di rental PS dekat sekolah. Akhir tahun 2004, saya iseng-iseng coba maen game online, waktu itu game Ragnarok. Saya akhirnya ketagihan maen ragnarok dan mengajak Yuda untuk main RO bareng.
Setelah 4 bulan bermain RO, akhirnya saya bosan, tapi si Yuda ini malah makin gila RO. Tiap hari main RO, sampai-sampai sering bolos sekolah. Saya waktu itu sudah peringatkan dia untuk stop bermain RO karna waktu itu kami akan naikan kelas 3. Tapi si Yuda ini tetap saja bermain RO.
Waktu terima raport kelas 2 semester terakhir, mama saya bertemu dengan ibunya Yuda yang waktu itu dalam keadaan hamil dan ditinggal bapaknya Yuda yang lagi bertugas ke Irian. Ibunya tampak sedih sekaligus marah, kata mama saya. Lalu mama saya bertanya kepada si ibunya Yuda sebab mimik mukanya yang sedih dan marah itu. Ternyata si duit SPPnya Yuda dari bulan Desember sampe Juni belum dibayarkan si Yuda, padahal ibunya sudah memberi rutin duit SPP itu setiap bulan. Akhirnya ibunya Yuda harus membayar tunggakan 6 bulan SPP itu sebelum akhirnya si ibu bisa mengambil raport anaknya.
Mama saya lalu bercerita kepada saya. Tentu waktu itu saya marah, akhirnya saya ngmg ke dia untuk berhenti RO. Tapi dasarnya tuh anak keras kepala, dia tetap saja pergi maen RO (tak tahu dapat duitnya dari mana). Semua teman saya menjauhi si Yuda, karna waktu itu terbukti si Yuda mencuri uang orang tuanya. Saya pun setelah capek menasehatinya akhirnya saya agak jaga jarak sama dia.
Waktu pun berlalu dan si Yuda makin keranjingan RO. Bolos sekolah trus untuk maen RO. Sampai-sampai ibunya stress dan nangis2 sama saya secara anaknya yang dulu baik menjadi bejat, suka mencuri, suka bolos, nilai sekolah ancur dan suka membentak orang tuanya. Ditambah bapaknya si Yuda yang tak kunjung pulang. Pada waktu itu saya hanya bisa berdoa untuk Yuda untuk kembali ke jalan yang benar dan stop bermain RO, serta berdoa untuk ibunya agar tetap tabah.
Akhirnya kami lulus SMA pada Juni 2006. Alhamdulillah waktu itu Yuda lulus, tapi dengan nilai yang pas-pasan. Waktu lulusan itu saya tanya ke dia, mau lanjutin dimana. Kata dia ntar aja dipikirin, lagi seru nih sama RO.
Dari terakhir kita bertemu pada waktu lulusan sampe bulan Juli 2006 itu saya tak ada kabar dari Yuda. Saya mencoba telfon kerumahnya, kata ibunya anaknya itu sudah seminggu gak balik kerumah gara-gara dihajar bapaknya karna ketahuan mencuri, nakal, ngelunjak dan nglawan orang tua. Ibunya berkata sama saya waktu itu, bapaknya sudah gak nganggap Yuda lagi sebagai anaknya. Dan bapaknya melarang ibunya untuk mencari anaknya itu. Saya waktu itu mencari dia kemana-mana sampai saya tanya teman-teman saya juga waktu itu tidak ketemu. Sampai saya cari ditempat biasanya dia maen game online pun, tetap saya tidak menemukan si Yuda.
Saya waktu itu sungguh sedih, karna sayalah dia jadi seperti itu karna saya yang memperkenalkan RO pada dia, sampai dia seperti ini Tapi apa mau dikata nasi sudah jadi bubur. saya hanya bisa berdoa agar dia baik-baik saja dan tetap dilindungi oleh Allah SWT.
Bulan September awal saya pergi meninggalkan Indonesia untuk kuliah di Singapura. Bulan Oktober, waktu saya telfon rumah saya yang di Indonesia, pembantu saya ngomong kalau dia bertemu dengan Yuda di pinggir jalan dengan pakaian lusuh dan tertawa sendiri seperti orang gila. Waktu itu saya masih belum percaya, saya pikir pembantu saya salah lihat. Ternyata benar, teman-teman saya yang lain pun mengabarkan kalau mereka liat Yuda yang sekarang sudah jadi gelandangan dan agak gila (karna sering ketawa-ketawa sendiri) di pinggir jalan di kota kami.
Miris hatiku, sahabatku jadi orang gila, gelandangan dan tak tahu dimana rimbanya sekarang INI SEMUA GARA-GARA AKU. Sampai sekarang perasaan ini selalu menghantui saya. Perasaan bersalah itu. Andai ada mesin waktu mungkin aku tak akan mengenalkan RO kepada sahabatku ini, dan mungkin dia sekarang sedang kuliah di salah satu Universitas. Maafkan aku sahabatku, semoga engkau selalu bahagia dimanapun kau berada.
Semoga cerita ini bisa jadi pembelajaran bagi kita bersama. Maaf terlalu panjang, dan maaf ga bisa masukin fotonya dia. Saya ada fotonya dia, tapi dirumah saya di Indonesia (waktu itu belum ada kamera digital, jadinya masih kamera yang rol2an, dan sekarang saya lagi di Australia).
Pesan TS : Jangan melakukan sesuatu hal dengan berlebihan, karna segala sesuatu yang berlebihan akan tidak baik pada akhirnya.
serem....
Kejadian ini terjadi sekitar 4 tahun yang lalu, antara tahun 2004-2006. Namanya Yuda. Sahabat saya dari kelas 1 SMA ini orangnya kurus, tinggi, putih dan tentunya baik. Waktu kelas 2 SMA, waktu itu lagi heboh-hebohnya PS 1 dan PS2, saya dan Yuda sama-sama penggila game, tak pelak hampir tiap pulang sekolah bermain game di rental PS dekat sekolah. Akhir tahun 2004, saya iseng-iseng coba maen game online, waktu itu game Ragnarok. Saya akhirnya ketagihan maen ragnarok dan mengajak Yuda untuk main RO bareng.
Setelah 4 bulan bermain RO, akhirnya saya bosan, tapi si Yuda ini malah makin gila RO. Tiap hari main RO, sampai-sampai sering bolos sekolah. Saya waktu itu sudah peringatkan dia untuk stop bermain RO karna waktu itu kami akan naikan kelas 3. Tapi si Yuda ini tetap saja bermain RO.
Waktu terima raport kelas 2 semester terakhir, mama saya bertemu dengan ibunya Yuda yang waktu itu dalam keadaan hamil dan ditinggal bapaknya Yuda yang lagi bertugas ke Irian. Ibunya tampak sedih sekaligus marah, kata mama saya. Lalu mama saya bertanya kepada si ibunya Yuda sebab mimik mukanya yang sedih dan marah itu. Ternyata si duit SPPnya Yuda dari bulan Desember sampe Juni belum dibayarkan si Yuda, padahal ibunya sudah memberi rutin duit SPP itu setiap bulan. Akhirnya ibunya Yuda harus membayar tunggakan 6 bulan SPP itu sebelum akhirnya si ibu bisa mengambil raport anaknya.
Mama saya lalu bercerita kepada saya. Tentu waktu itu saya marah, akhirnya saya ngmg ke dia untuk berhenti RO. Tapi dasarnya tuh anak keras kepala, dia tetap saja pergi maen RO (tak tahu dapat duitnya dari mana). Semua teman saya menjauhi si Yuda, karna waktu itu terbukti si Yuda mencuri uang orang tuanya. Saya pun setelah capek menasehatinya akhirnya saya agak jaga jarak sama dia.
Waktu pun berlalu dan si Yuda makin keranjingan RO. Bolos sekolah trus untuk maen RO. Sampai-sampai ibunya stress dan nangis2 sama saya secara anaknya yang dulu baik menjadi bejat, suka mencuri, suka bolos, nilai sekolah ancur dan suka membentak orang tuanya. Ditambah bapaknya si Yuda yang tak kunjung pulang. Pada waktu itu saya hanya bisa berdoa untuk Yuda untuk kembali ke jalan yang benar dan stop bermain RO, serta berdoa untuk ibunya agar tetap tabah.
Akhirnya kami lulus SMA pada Juni 2006. Alhamdulillah waktu itu Yuda lulus, tapi dengan nilai yang pas-pasan. Waktu lulusan itu saya tanya ke dia, mau lanjutin dimana. Kata dia ntar aja dipikirin, lagi seru nih sama RO.
Dari terakhir kita bertemu pada waktu lulusan sampe bulan Juli 2006 itu saya tak ada kabar dari Yuda. Saya mencoba telfon kerumahnya, kata ibunya anaknya itu sudah seminggu gak balik kerumah gara-gara dihajar bapaknya karna ketahuan mencuri, nakal, ngelunjak dan nglawan orang tua. Ibunya berkata sama saya waktu itu, bapaknya sudah gak nganggap Yuda lagi sebagai anaknya. Dan bapaknya melarang ibunya untuk mencari anaknya itu. Saya waktu itu mencari dia kemana-mana sampai saya tanya teman-teman saya juga waktu itu tidak ketemu. Sampai saya cari ditempat biasanya dia maen game online pun, tetap saya tidak menemukan si Yuda.
Saya waktu itu sungguh sedih, karna sayalah dia jadi seperti itu karna saya yang memperkenalkan RO pada dia, sampai dia seperti ini Tapi apa mau dikata nasi sudah jadi bubur. saya hanya bisa berdoa agar dia baik-baik saja dan tetap dilindungi oleh Allah SWT.
Bulan September awal saya pergi meninggalkan Indonesia untuk kuliah di Singapura. Bulan Oktober, waktu saya telfon rumah saya yang di Indonesia, pembantu saya ngomong kalau dia bertemu dengan Yuda di pinggir jalan dengan pakaian lusuh dan tertawa sendiri seperti orang gila. Waktu itu saya masih belum percaya, saya pikir pembantu saya salah lihat. Ternyata benar, teman-teman saya yang lain pun mengabarkan kalau mereka liat Yuda yang sekarang sudah jadi gelandangan dan agak gila (karna sering ketawa-ketawa sendiri) di pinggir jalan di kota kami.
Miris hatiku, sahabatku jadi orang gila, gelandangan dan tak tahu dimana rimbanya sekarang INI SEMUA GARA-GARA AKU. Sampai sekarang perasaan ini selalu menghantui saya. Perasaan bersalah itu. Andai ada mesin waktu mungkin aku tak akan mengenalkan RO kepada sahabatku ini, dan mungkin dia sekarang sedang kuliah di salah satu Universitas. Maafkan aku sahabatku, semoga engkau selalu bahagia dimanapun kau berada.
Semoga cerita ini bisa jadi pembelajaran bagi kita bersama. Maaf terlalu panjang, dan maaf ga bisa masukin fotonya dia. Saya ada fotonya dia, tapi dirumah saya di Indonesia (waktu itu belum ada kamera digital, jadinya masih kamera yang rol2an, dan sekarang saya lagi di Australia).
Pesan TS : Jangan melakukan sesuatu hal dengan berlebihan, karna segala sesuatu yang berlebihan akan tidak baik pada akhirnya.
serem....