Film kartun G.I. Joe yang pernah populer di tahun 1980-an akhirnya ikut merambah ke layar lebar yang didahului oleh kesuksesan film animasi atau komik sebelumnya.
G.I. Joe: The Rise of Cobra, film ini dikomandoi oleh sutradara Stephen Sommers yang telah sukses dengan Deep Rising (1998), The Mummy (1999) dan Van Helsing (2004).
Film ini menceritakan tentang pasukan elit (G.I. Joe) yang menumpas organisasi teroris (Cobra). Ceritanya tentu dimodernisasikan, berikut juga dengan kostum dan senjata. Imej senjata-senjata super canggih yang sudah melekat di film ini akan dihadirkan kembali. Selain itu teknologi super canggih seperti kamera tembus pandang dan accelerator suits akan menghiasi petualangan para pasukan tersebut.
Pemeran Duke sang pemimpin G.I. Joe dimainkan oleh Channing Tatum (Step Up), Dennis Quaid sebagai Hawk -Jendral pasukan GI-Joe, sedangkan Snake Eyes diperankan Ray Park. Tidak ketinggalan para wanita perkasa seperti Rachel Nichols yang memerankan Scarlett, dan Sienna Miller sebagai Baroness Anastasia DeCobray alias The Baroness. Adapun syuting filmnya dilakukan di Artik, Paris, Moskow, Amerika, Australia hingga gurun Sahara.
Sebenarnya film ini sudah digarap selama 6 tahun dan sudah 4 kali ganti naskah. Selama itu Stephen Sommers dan Lorenzo DiBonaventura mengupas habis beberapa buku dan majalah tentang perkembangan senjata militer. Lamanya pembuatan film ini bukan karena proses riset yang dilakukan, namun terletak pada naskah yang berkali-kali harus dirombak.
Naskah pertama dikerjakan oleh scriptwriter film 300, Michael B.Gordon. Tapi sang produser merasa kurang berkenan dengan naskah tersebut, karena menitik beratkan pada kisah awal Duke dan teman-temannya sebelum bergabung dengan G.I. Joe dan adanya satu karakter baru bernama Rex. Kemudian ditunjuk Paul Lovett dan David Elliot (Four Brother) untuk menulis ulang yang membuat karakter Rex menjadi tokoh antagonis anggota pasukan Cobra.
Sang produser kembali merasa tidak cocok. Ditunjuklah Skip Woods untuk menulis naskah tersebut. Naskah yang sudah siap ternyata menuai protes para penggemar G.I. Joe karena musuh G.I. Joe bukanlah pasukan Cobra, tapi seorang oknum agen CIA bernama Naja/Ryan.
Untung Stuart Beattie (Pirates of the Carribean) dibantu oleh Larry Hama, pembuat komik G.I. Joe bisa membuat sang produser tersenyum. Naskah yang berakhir di tangan mereka menitikberatkan pada cerita awal mula terbentuknya organisasi Cobra. (21cineplex)
G.I. Joe: The Rise of Cobra, film ini dikomandoi oleh sutradara Stephen Sommers yang telah sukses dengan Deep Rising (1998), The Mummy (1999) dan Van Helsing (2004).
Film ini menceritakan tentang pasukan elit (G.I. Joe) yang menumpas organisasi teroris (Cobra). Ceritanya tentu dimodernisasikan, berikut juga dengan kostum dan senjata. Imej senjata-senjata super canggih yang sudah melekat di film ini akan dihadirkan kembali. Selain itu teknologi super canggih seperti kamera tembus pandang dan accelerator suits akan menghiasi petualangan para pasukan tersebut.
Pemeran Duke sang pemimpin G.I. Joe dimainkan oleh Channing Tatum (Step Up), Dennis Quaid sebagai Hawk -Jendral pasukan GI-Joe, sedangkan Snake Eyes diperankan Ray Park. Tidak ketinggalan para wanita perkasa seperti Rachel Nichols yang memerankan Scarlett, dan Sienna Miller sebagai Baroness Anastasia DeCobray alias The Baroness. Adapun syuting filmnya dilakukan di Artik, Paris, Moskow, Amerika, Australia hingga gurun Sahara.
Sebenarnya film ini sudah digarap selama 6 tahun dan sudah 4 kali ganti naskah. Selama itu Stephen Sommers dan Lorenzo DiBonaventura mengupas habis beberapa buku dan majalah tentang perkembangan senjata militer. Lamanya pembuatan film ini bukan karena proses riset yang dilakukan, namun terletak pada naskah yang berkali-kali harus dirombak.
Naskah pertama dikerjakan oleh scriptwriter film 300, Michael B.Gordon. Tapi sang produser merasa kurang berkenan dengan naskah tersebut, karena menitik beratkan pada kisah awal Duke dan teman-temannya sebelum bergabung dengan G.I. Joe dan adanya satu karakter baru bernama Rex. Kemudian ditunjuk Paul Lovett dan David Elliot (Four Brother) untuk menulis ulang yang membuat karakter Rex menjadi tokoh antagonis anggota pasukan Cobra.
Sang produser kembali merasa tidak cocok. Ditunjuklah Skip Woods untuk menulis naskah tersebut. Naskah yang sudah siap ternyata menuai protes para penggemar G.I. Joe karena musuh G.I. Joe bukanlah pasukan Cobra, tapi seorang oknum agen CIA bernama Naja/Ryan.
Untung Stuart Beattie (Pirates of the Carribean) dibantu oleh Larry Hama, pembuat komik G.I. Joe bisa membuat sang produser tersenyum. Naskah yang berakhir di tangan mereka menitikberatkan pada cerita awal mula terbentuknya organisasi Cobra. (21cineplex)