Ya berapa malaikat yang sudah kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja? menuju kampus??
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?
Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?
Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang?
Mari kita ingat-ingat lagi...
Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu terjaga dengan tangisan. Dan kau hanya berkata dengan bersungut-sungut, "Anak siapa sih? Rese amat malem-malem nangis. berisik!"
Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal
bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.
Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu. Dan kau membentaknya dengan ucapan, "Pake mata dong kalo jalan!"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar
dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan
sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akan
berbeda. Tertabrak mobil barangkali.
Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya. Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, "Males amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.
Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari
kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka,
mencibir, memaki orang lain?
Berapa kali?
Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak
sepantasnya pada malaikat.
Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai. Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui. Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu. Tuhan selalu "bekerja" dengan cara yang misterius. Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini.
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja? menuju kampus??
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?
Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?
Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang?
Mari kita ingat-ingat lagi...
Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu terjaga dengan tangisan. Dan kau hanya berkata dengan bersungut-sungut, "Anak siapa sih? Rese amat malem-malem nangis. berisik!"
Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal
bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.
Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu. Dan kau membentaknya dengan ucapan, "Pake mata dong kalo jalan!"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar
dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan
sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akan
berbeda. Tertabrak mobil barangkali.
Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya. Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, "Males amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.
Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari
kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka,
mencibir, memaki orang lain?
Berapa kali?
Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak
sepantasnya pada malaikat.
Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai. Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui. Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu. Tuhan selalu "bekerja" dengan cara yang misterius. Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini.