WASHINGTON, KOMPAS.com -- Dampak pemanasan global abad ini bisa jadi dua kali lebih parah dariperkiraan enam tahun lalu, demikian laporan beberapa ahli pekan ini.
"Temperaturrata-rata permukaan naik 9,3 derajat fahrenheit (5,2 derajat celsius)sampai 2100," kata beberapa ilmuwan di Massachusetts Institute ofTechnology (MIT), dibandingkan dengan studi pada 2003 yangmemproyeksikan temperatur rata-rata naik 4,3 derajat F (2,4 derajat C).
Studi baru yang disiarkan di Journal of Climate American Meteorogical Society`smenyatakan, perbedaan dalam proyeksi itu ditimbulkan contoh ekonomiyang meningkat dan data ekonomi yang lebih baru dibandingkan denganskenario sebelumnya.
"Peringatan sebelumnya mengenai perubahaniklim juga mungkin telah diselimuti dampak pendinginan global berbagaigunung berapi abad XX dan oleh buangan jelaga, yang dapat menambahpemanasan," kata para ilmuwan tersebut dalam satu pernyataan.
Agar mencapai keputusan, tim MIT menggunakan simulasi komputer yang memperhitungkan kegiatan ekonomi dunia serta proses iklim.
"Semuaproyek tersebut menunjukkan bahwa tanpa tindakan cepat danbesar-besaran, peringatan dramatis itu akan terjadi pada abad ini,"kata pernyataan tersebut.
Hasil itu akan terlihat jauh lebihparah apabila tidak ada tindakan nyata, yang dilakukan guna memerangiperubahan iklim, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya. Namun, akanterjadi sedikit perubahan apabila kebijakan ketat diberlakukan saat inijuga untuk mengurangi buangan gas rumah kaca.
"Ada risiko yanglebih besar dibandingkan dengan yang kami perkiraan sebelumnya. Dan halini menunjukkan bahwa kita harus segera melakukan tindakan daruratsecepatnya," ujar Ronald Prinn, salah satu penulis bersama tersebut.
Studiini disiarkan saat Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencanamenetapkan standar buangan nasional bagi mobil dan truk, gunamengurangi polusi pemanasan global. Serta pembuatan rancangan yangmenetapkan sistem perdagangan gas untuk memangkas gas rumah kaca, yangdibahas di Komite Perdagangan dan Energi Senat.(Kompas)
serem2