Tidur Malam Kurang Dari 6 Jam Berisiko Diabetes
Menurut Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, umumnya, orang dewasa memerlukan 7 hingga 9 jam untuk tidur malam. Kurangnya waktu tidur malam memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda. Jika penelitian sebelumnya menyebutkan efek kurang tidur dapat menyebabkan serangan jantung, stroke dan kanker. Kini penelitian terbaru menemukan bahwa mereka yang tidur malamnya kurang dari 6 jam, berisiko terserang penyakit diabetes tipe 2.
Hasil ini ditemukan setelah tim peneliti dari salah satu universitas di Buffalo, Amerika Serikat, melakukan riset selama 6 tahun terhadap 1.455 responden, dengan melihat pola tidur mereka.
Responden yang waktu tidur malamnya kurang dari enam jam, empat kali lebih berisiko mengalami peningkatan gula darah, dibandingkan dengan mereka yang secara rutin tidur antara 6 dan 8 jam, atau bahkan lebih. Risiko ini merupakan penyebab munculnya penyakit diabetes tipe 2.
Perbedaan ini jelas terlihat bahkan setelah memperhatikan faktor usia, obesitas, tingginya tekanan darah, gejala depresi dan riwayat kesehatan keluarga.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan oleh Lisa Rafalson beserta koleganya pada konferensi tahunan bertajuk Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention, di Palm Harbor, Florida.
Sumber : http://www.conectique.com
Menurut Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, umumnya, orang dewasa memerlukan 7 hingga 9 jam untuk tidur malam. Kurangnya waktu tidur malam memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda. Jika penelitian sebelumnya menyebutkan efek kurang tidur dapat menyebabkan serangan jantung, stroke dan kanker. Kini penelitian terbaru menemukan bahwa mereka yang tidur malamnya kurang dari 6 jam, berisiko terserang penyakit diabetes tipe 2.
Hasil ini ditemukan setelah tim peneliti dari salah satu universitas di Buffalo, Amerika Serikat, melakukan riset selama 6 tahun terhadap 1.455 responden, dengan melihat pola tidur mereka.
Responden yang waktu tidur malamnya kurang dari enam jam, empat kali lebih berisiko mengalami peningkatan gula darah, dibandingkan dengan mereka yang secara rutin tidur antara 6 dan 8 jam, atau bahkan lebih. Risiko ini merupakan penyebab munculnya penyakit diabetes tipe 2.
Perbedaan ini jelas terlihat bahkan setelah memperhatikan faktor usia, obesitas, tingginya tekanan darah, gejala depresi dan riwayat kesehatan keluarga.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan oleh Lisa Rafalson beserta koleganya pada konferensi tahunan bertajuk Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention, di Palm Harbor, Florida.
Sumber : http://www.conectique.com