Saya memiliki pengalaman buruk dengan Telkom Speedy. Pada awal Desember 2008, saya mendaftar Telkom Speedy melalui call centre 147 karena tertarik akan promosi pendaftaran gratis, biaya modem Rp 50,000 dan gratis ber-internet jam 8 malam sampai jam 8 pagi. Tapi pada tanggal akhir Februari 2009, saya dihubungin pihak Telkom Speedy untuk kepastian pendaftarannya. Padahal saat itu masa promosi telah berakhir. Saya tidak tahu apakah ada kesengajaan atau tidak dari pihak Telkom Speedy yang merespons permintaan saya sampai sekitar 3 bulan.
Karena memang masih membutuhkan koneksi internet, maka saya menyetujuinya. Akhirnya pada tanggal 27 Februari, teknisi Telkom Speedy datang ke rumah saya dan memasang modem ADSL. Pada tanggal 10 Maret 2009, saya mengecek billing saya pada server Telkom Speedy. Alangkah terkejutnya saya, ketika billing saya di-charge berdasarkan volume base. Padahal pada berita acara pendaftaran, tertulis time base 50 Jam. Kemudian saya komplain ke call centre 147. Semula operator 147 mengira saya akan migrasi ke time base dan akan melakukan migrasi pada akhir bulan. Tentu saja saya tidak setuju, karena ini merupakan kesalahan pihak Telkom Speedy dan saya punya bukti tertulis. Saya minta billing sesuai dengan Berita Acara pendaftaran yaitu berdasarkan time base dengan limit 50 jam. Saya dijanjikan perubahan paling lama 24 jam. Setelah saya check 24 jam kemudian memang sudah benar, bahwa billing saya dihitung berdasarkan time base.
Pemakaian bulan April 2009, 60jam sekian menit, saya lihat di server Telkom Speedy (http://portal.telkomspeedy.com/). Berdasarkan perjanjian waktu pendaftaran maka abodemen bulan pertama gratis dan kelebihan jam dihitung 25 rupiah per menit. Jadi menurut perhitungan saya, bulan April 2009 saya harus membayar 15ribu sekian rupiah. Lagi-lagi saya dikejutkan oleh tagihan Telkom Speedy yang dikirim lewat sms yaitu sebesar 1juta rupiah lebih. Saya konfirmasi ke call centre 147. Oleh operator 147 dicheck billing saya, ternyata saya di-charge 2 kali yaitu berdasarkan time basedan volume base. Oleh operator 147 saya di sarankan ke Plasa Telkom di Depok.
Pada tanggal 8 April 2009, saya ke Plasa Telkom Depok. Oleh petugasnya saya diberitahu bahwa seharusnya saya ke Plasa Telkom Bogor/Cibinong. Kemudian petugas tersebut mem-photocopy KTP dan Berita Acara Pendaftaran dan berjanji mengirimkan komplain saya ke Plasa Telkom Bogor/Cibinong. Pada tanggal 10 April 2009 pihak Plasa Telkom Bogor/Cibinong menghubungi saya dan menjanjikan penyelesaian pada tanggal 13 April 2009. Kemudian pada tanggal 11 April 2009 kembali pihak Plasa Telkom Bogor/Cibinong menghubungi saya dan menjanjikan penyelesaian pada tanggal 13 April 2009.
Saya sempat marah karena merasa dipermainkan atau memang pegawai Telkom Speedy tidak pernah berkoordinasi satu sama lainnya? Malam hari tanggal 13 April 2009, saya hubungi kembali call centre 147 karena pihak Plasa Telkom Bogor atau Cibinong belum menghubungi saya. Oleh operator 147 saya diminta menunggu. Kemudian pada tanggal 20 April 2009, saya kembali menghubungi call centre 147. Operator 147 berjanji menulis kembali komplain saya dan meneruskannya ke Plasa Telkom Bogor atau Cibinong.
Tanggal 21 April 2009, Plasa Telkom Bogor/Cibinong menghubungi saya dan meminta saya menunggu. Saya tidak habis mengerti bagaimana cara kerja Telkom Speedy. Sepertinya tidak ada koordinasi dan sembarangan. Saya dirugikan waktu, biaya, dan juga emosi. Sejak tanggal 8 April 2009 sambungan speedy saya diblokir sampai permasalahan ini selesai. Namun sampai saat ini belum juga selesai.
sumber: http://kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/6792
Karena memang masih membutuhkan koneksi internet, maka saya menyetujuinya. Akhirnya pada tanggal 27 Februari, teknisi Telkom Speedy datang ke rumah saya dan memasang modem ADSL. Pada tanggal 10 Maret 2009, saya mengecek billing saya pada server Telkom Speedy. Alangkah terkejutnya saya, ketika billing saya di-charge berdasarkan volume base. Padahal pada berita acara pendaftaran, tertulis time base 50 Jam. Kemudian saya komplain ke call centre 147. Semula operator 147 mengira saya akan migrasi ke time base dan akan melakukan migrasi pada akhir bulan. Tentu saja saya tidak setuju, karena ini merupakan kesalahan pihak Telkom Speedy dan saya punya bukti tertulis. Saya minta billing sesuai dengan Berita Acara pendaftaran yaitu berdasarkan time base dengan limit 50 jam. Saya dijanjikan perubahan paling lama 24 jam. Setelah saya check 24 jam kemudian memang sudah benar, bahwa billing saya dihitung berdasarkan time base.
Pemakaian bulan April 2009, 60jam sekian menit, saya lihat di server Telkom Speedy (http://portal.telkomspeedy.com/). Berdasarkan perjanjian waktu pendaftaran maka abodemen bulan pertama gratis dan kelebihan jam dihitung 25 rupiah per menit. Jadi menurut perhitungan saya, bulan April 2009 saya harus membayar 15ribu sekian rupiah. Lagi-lagi saya dikejutkan oleh tagihan Telkom Speedy yang dikirim lewat sms yaitu sebesar 1juta rupiah lebih. Saya konfirmasi ke call centre 147. Oleh operator 147 dicheck billing saya, ternyata saya di-charge 2 kali yaitu berdasarkan time basedan volume base. Oleh operator 147 saya di sarankan ke Plasa Telkom di Depok.
Pada tanggal 8 April 2009, saya ke Plasa Telkom Depok. Oleh petugasnya saya diberitahu bahwa seharusnya saya ke Plasa Telkom Bogor/Cibinong. Kemudian petugas tersebut mem-photocopy KTP dan Berita Acara Pendaftaran dan berjanji mengirimkan komplain saya ke Plasa Telkom Bogor/Cibinong. Pada tanggal 10 April 2009 pihak Plasa Telkom Bogor/Cibinong menghubungi saya dan menjanjikan penyelesaian pada tanggal 13 April 2009. Kemudian pada tanggal 11 April 2009 kembali pihak Plasa Telkom Bogor/Cibinong menghubungi saya dan menjanjikan penyelesaian pada tanggal 13 April 2009.
Saya sempat marah karena merasa dipermainkan atau memang pegawai Telkom Speedy tidak pernah berkoordinasi satu sama lainnya? Malam hari tanggal 13 April 2009, saya hubungi kembali call centre 147 karena pihak Plasa Telkom Bogor atau Cibinong belum menghubungi saya. Oleh operator 147 saya diminta menunggu. Kemudian pada tanggal 20 April 2009, saya kembali menghubungi call centre 147. Operator 147 berjanji menulis kembali komplain saya dan meneruskannya ke Plasa Telkom Bogor atau Cibinong.
Tanggal 21 April 2009, Plasa Telkom Bogor/Cibinong menghubungi saya dan meminta saya menunggu. Saya tidak habis mengerti bagaimana cara kerja Telkom Speedy. Sepertinya tidak ada koordinasi dan sembarangan. Saya dirugikan waktu, biaya, dan juga emosi. Sejak tanggal 8 April 2009 sambungan speedy saya diblokir sampai permasalahan ini selesai. Namun sampai saat ini belum juga selesai.
sumber: http://kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/6792
