Nama saya Heriyanto, saya adalah pemilik rumah dengan nomor telepon 021-89134xxx dengan alamat Ujung Harapan nomor 45 Bekasi. Beberapa hari ini, kami menerima teror yang mengatasnamakan lembaga keuangan ANZ, setiap hari seorang pria tanpa mau menyebutkan nama dan kantor tempat dia bekerja dan beliau hanya menyebutkan beliau adalah agen dari ANZ. Orang tersebut selalu menelepon kami dan memaksa kami untuk membayar cicilan dari pinjaman atas nama Bapak Halim, ibu saya sudah pernah mengkonfirmasikan kepada Bapak yang menelepon kami tersebut bahwa kami bukanlah keluarga dari Bapak Halim, dan telepon yang ditujukan salah sambung.
Namun sepertinya Bapak tersebut kurang mengerti apa yang saya katakan, sehingga beliau terus menelepon kami setiap hari. Sampai pada klimaksnya pada tanggal 16 April 2009, beliau menelepon pada pukul 22:30, kebetulan saat itu saya sendiri yang menerima beliau kemudian menagih pinjaman tersebut dan mengucapkan kata kata yang tidak akan diucapkan oleh orang yang berpendidikan, pertanyaan saya apakah lembaga keuangan yang begitu besar seperti ANZ mendidik karyawannya untuk berbicara seperti itu? Dan juga apakah pihak ANZ tidak meng-cross check nomor telepon nasabahnya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan yang kami rasakan saat ini.
Saya sudah menghubungi customer service di nomor 021-5721900 diterima dengan baik oleh Bapak Gunawan pada tanggal 16 April pukul 22.40 setelah saya menyampaikan masalah ini, Bapak Gunawan kemudian mencatat nomor handphone saya dan meminta saya untuk menunggu sampai dengan hari selasa tanggal 21 April 2009 untuk konfirmasinya. Pada tanggal 20 April 2009 pukul 14.20 saya dihubungi oleh Bapak Arief dari ANZ dengan no telepon 021-57993618 yang mengaku sebagai credit officer kemudian beliau menanyakan kronologisnya dan beliau mengkonfirmasikan bahwa alamat peminjam adalah ujung harapan No.44, sedangkan alamat kami adalah Ujung Harapan Nomor 45 disini jelas bahwa pihak ANZ sudah salah alamat kemudian tidak lama berselang telepon diberikan kepada Bapak Purba, beliau ini selaku officer yang menghubungi saya, beliau mengatakan tidak pernah bicara dengan saya dan merasa berbicara dengan seorang wanita.
Padahal jelas jelas saya yang menerima telepon tersebut, Ibu Karen pun ikut berbicara dengan nadanya yang menghakimi saya bahwa saya telah berbohong dikarenakan Ibu Karen itu kebih percaya dengan bawahannya. Dikarenakan tidak adanya titik temu maka telepon pun dimatikan oleh pihak ANZ. Terlepas dari siapa yang menghubungi dan yang menerima telepon, apakah dengan mudahnya pihak ANZ menelepon orang yang salah dan menghakimi, ada apa dengan management ANZ sendiri? Terlihat jelas customer satisfaction bukan prioritas di perusahaan ini. Akhirnya Bapak Arief pun kembali menghubungi saya dan meminta saya untuk meluangkan waktu saya pukul 20:00 pada hari yang sama, dikarenakan Bapak Purba akan datang ke kediaman saya untuk mengklarifikasi.
Pada jam 19:40, Pak Purba menelepon ke rumah saya dan menanyakan alamat saya Namun setelah saya tunggu sampai dengan pukul 22:00 beliau tidak kunjung datang. Saya sempat bingung kok bisa bisanya pihak ANZ memberikan kredit kepada orang dengan tidak mensurvey tempatnya sehingga bagian creditnya saja tidak tahu alamat kami padahal rumah kami hanya beda satu nomor dengan si peminjam seperti yang telah dikonfirmasikan dengan Bapak Arief. Maka dengan ini semakin terlihat jelas bahwa pihak ANZ tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini.
Saya tidak minta permohonan maaf atau apapun, saya hanya ingin klarifikasinya jika memang pihak ANZ membuat kesalahan dengan menelepon orang yang salah maka saya minta hanya kebesaran hatinya untuk mengakuinya dan tidak mengulanginya, karena terror telepon yang kita terima sudah sangat mengganggu privasi kami, Saya berpengharapan baik bahwa masalah ini dapat diselesaikan secepatnya, dan kepada para pengguna jasa lembaga keuangan agar lebih berhati hati memilih lembaga mana yang akan digunakan, saya saja yang tidak meminjam diteror apalagi yang meminjam. Terima kasih.
sumber: http://kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/6781
Namun sepertinya Bapak tersebut kurang mengerti apa yang saya katakan, sehingga beliau terus menelepon kami setiap hari. Sampai pada klimaksnya pada tanggal 16 April 2009, beliau menelepon pada pukul 22:30, kebetulan saat itu saya sendiri yang menerima beliau kemudian menagih pinjaman tersebut dan mengucapkan kata kata yang tidak akan diucapkan oleh orang yang berpendidikan, pertanyaan saya apakah lembaga keuangan yang begitu besar seperti ANZ mendidik karyawannya untuk berbicara seperti itu? Dan juga apakah pihak ANZ tidak meng-cross check nomor telepon nasabahnya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan yang kami rasakan saat ini.
Saya sudah menghubungi customer service di nomor 021-5721900 diterima dengan baik oleh Bapak Gunawan pada tanggal 16 April pukul 22.40 setelah saya menyampaikan masalah ini, Bapak Gunawan kemudian mencatat nomor handphone saya dan meminta saya untuk menunggu sampai dengan hari selasa tanggal 21 April 2009 untuk konfirmasinya. Pada tanggal 20 April 2009 pukul 14.20 saya dihubungi oleh Bapak Arief dari ANZ dengan no telepon 021-57993618 yang mengaku sebagai credit officer kemudian beliau menanyakan kronologisnya dan beliau mengkonfirmasikan bahwa alamat peminjam adalah ujung harapan No.44, sedangkan alamat kami adalah Ujung Harapan Nomor 45 disini jelas bahwa pihak ANZ sudah salah alamat kemudian tidak lama berselang telepon diberikan kepada Bapak Purba, beliau ini selaku officer yang menghubungi saya, beliau mengatakan tidak pernah bicara dengan saya dan merasa berbicara dengan seorang wanita.
Padahal jelas jelas saya yang menerima telepon tersebut, Ibu Karen pun ikut berbicara dengan nadanya yang menghakimi saya bahwa saya telah berbohong dikarenakan Ibu Karen itu kebih percaya dengan bawahannya. Dikarenakan tidak adanya titik temu maka telepon pun dimatikan oleh pihak ANZ. Terlepas dari siapa yang menghubungi dan yang menerima telepon, apakah dengan mudahnya pihak ANZ menelepon orang yang salah dan menghakimi, ada apa dengan management ANZ sendiri? Terlihat jelas customer satisfaction bukan prioritas di perusahaan ini. Akhirnya Bapak Arief pun kembali menghubungi saya dan meminta saya untuk meluangkan waktu saya pukul 20:00 pada hari yang sama, dikarenakan Bapak Purba akan datang ke kediaman saya untuk mengklarifikasi.
Pada jam 19:40, Pak Purba menelepon ke rumah saya dan menanyakan alamat saya Namun setelah saya tunggu sampai dengan pukul 22:00 beliau tidak kunjung datang. Saya sempat bingung kok bisa bisanya pihak ANZ memberikan kredit kepada orang dengan tidak mensurvey tempatnya sehingga bagian creditnya saja tidak tahu alamat kami padahal rumah kami hanya beda satu nomor dengan si peminjam seperti yang telah dikonfirmasikan dengan Bapak Arief. Maka dengan ini semakin terlihat jelas bahwa pihak ANZ tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini.
Saya tidak minta permohonan maaf atau apapun, saya hanya ingin klarifikasinya jika memang pihak ANZ membuat kesalahan dengan menelepon orang yang salah maka saya minta hanya kebesaran hatinya untuk mengakuinya dan tidak mengulanginya, karena terror telepon yang kita terima sudah sangat mengganggu privasi kami, Saya berpengharapan baik bahwa masalah ini dapat diselesaikan secepatnya, dan kepada para pengguna jasa lembaga keuangan agar lebih berhati hati memilih lembaga mana yang akan digunakan, saya saja yang tidak meminjam diteror apalagi yang meminjam. Terima kasih.
sumber: http://kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/6781